Pengaruh Fraud Hexagon Terhadap Fraudulent Financial Statement

Main Article Content

Almira Yasmin Marshanda
Condro Widodo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fraud hexagon terhadap fraudulent financial statement pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2021–2023. Fraud hexagon terdiri atas enam elemen, yaitu stimulus (financial target), opportunity (ineffective monitoring), rationalization (change in auditor), capability (change in director), ego (family firms), dan collusion (state-owned enterprises). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling terhadap 64 perusahaan, menghasilkan 201 data observasi selama tiga tahun. Analisis data dilakukan dengan regresi data panel menggunakan Stata 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel change in director yang berpengaruh negatif signifikan terhadap fraudulent financial statement, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh. Temuan ini mengindikasikan bahwa dari enam elemen fraud hexagon, hanya elemen capability yang terbukti memiliki peran dalam mengurangi potensi kecurangan laporan keuangan di sektor manufaktur.

Article Details

How to Cite
Marshanda, A. Y., & Widodo, C. . (2025). Pengaruh Fraud Hexagon Terhadap Fraudulent Financial Statement. Permana : Jurnal Perpajakan, Manajemen, Dan Akuntansi, 17(3), 1065–1084. https://doi.org/10.24905/permana.v17i3.1052
Section
Articles

References

ACFE. (2024). Accupational Fraud 2024: A Report To The Nations. https://www.acfe.com/

Achmad, T., Ghozali, I., Helmina, M., Hapsari, D. I., & Pamungkas, I. D. (2022). Detecting Fraudulent Financial Reporting Using the Fraud Hexagon Model: Evidence from the Banking Sector in Indonesia. Economies, 11(5), 1–17. https://doi.org/10.3390/economies

Ahcmad, T., Ghozali, I., & Pamungkas, I. D. (2022). Hexagon Fraud: Detection of Fraudulent Financial Reporting in State-Owned Enterprises Indonesia. Economies, 10(1), 1–16. https://doi.org/10.3390/economies10010013

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179–211. https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-T

Apriwenni, P., Dasawati, E., & Abigail, C. (2023). Financial statement fraud based on hexagon fraud approach. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 9(3), 1640–1649. https://doi.org/10.29210/0202312583

Arum, E., & Wahyudi, I. (2024). The Fraud Hexagon Model and Corporate Governance Moderation in the Investigation of Financial Statement Fraud. Dinasti International Journal Of Economics, Finance and Accounting, 5(2), 574–588. https://doi.org/10.38035/dijefa.v5i2

Azhari, H., & Lenggogeni, L. (2024). Determinants of Fraudulent Financial Statements Using an Approach Fraud Hexagon. Dinasti International Journal Of Economics, Finance and Accounting, 4(6), 744–756. https://doi.org/10.38035/dijefa.v4i6

Bifadli, I., Hardi, & Putra, F. (2023). Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis Fraud Hexagon. Jurnal Akuntansi Bisnis, 16(2), 112–129. https://doi.org/10.30813/jab.v16

CNBC Indonesia. (2024, May 22). Kronologi & Akar Masalah Kasus Indofarma yang Rugikan Negara Rp 470 M. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/market/20240522163448-17-540581/kronologi-akar-masalah-kasus-indofarma-yang-rugikan-negara-rp-470-m

CNN Indonesia. (2024, June 3). Kimia Farma Temukan Dugaan Masalah di Laporan Keuangan Anak Usaha. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240603094601-92-1105015/kimia-farma-temukan-dugaan-masalah-di-laporan-keuangan-anak-usaha

Dechow, P. M., Ge, W., Larson, C. R., & Sloan, R. G. (2011). Predicting Material Accounting Misstatements. Contemporary Accounting Research, 28(1), 17–82. https://doi.org/10.1111/j.1911-3846.2010.01041.x

Detik News. (2024, September 19). Mantan Dirut Indofarma Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Alkes Fiktif. DetikNews. https://news.detik.com/berita/d-7548677/mantan-dirut-indofarma-jadi-tersangka-korupsi-pengadaan-alkes-fiktif

Gunanti, R., Eliza, A., & Sari, Y. M. (2024). The Effect of Hexagon Fraud Elements on Village Fund Fraud with Religiosity as a Moderating Variable. KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v9i16.16252

Handoko, B. L. (2021). Fraud Hexagon dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud Perusahaan Perbankan di Indonesia. In Jurnal Kajian Akuntansi (Vol. 5, Issue 2). http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka

Hardirmaningrum, A., & Rohman, A. (2023). Determinasi Teori Fraud Hexagon dan Karakteristik Komite Audit dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan. Jurnal Akademi Akuntansi, 6(4), 490–509. https://doi.org/10.22219/jaa.v6i4.28180

Kirana, M., Toni, N., Afiezan, A., & Simorangkir, E. (2023). Apakah Teori Kecurangan Hexagon Efektif Mencegah Manipulasi Laporan Keuangan Perusahaan BUMN? Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 14(1). https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2023.14.1.06

Larum, K., Zuhroh, D., & Subiyantoro, E. (2021). Fraudlent Financial Reporting: Menguji Potensi Kecurangan Pelaporan Keuangan dengan Menggunakan Teori Fraud Hexagon. Accounting and Financial Review, 4(1), 95–106. https://doi.org/10.26905/afr.v4i1.5957

Makaryanawati, R. S. (2023). Determinan Kecurangan Laporan Keuangan (Prespektif Fraud Theory). EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 7(3), 328–350. https://doi.org/10.24034/j25485024.y2023.v7.i3.5484

Nugroho, D. S., & Diyanty, V. (2022). Hexagon Fraud In Fraudulent Financial Statements: The Moderating Role Of Audit Committee. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 19(1), 46–67. https://doi.org/10.21002/jaki.2022.03

Oktavia, R., & Rinaldo, N. (2023). Unveiling Fraud: The Hexagon Theory’s Revolutionary Approach to Detecting Financial Statement Manipulations. Jurnal Akuntansi Riset, 16(1), 137–150. https://doi.org/10.17509/jaset.v16i1

POJK Nomor 57/POJK.04/2017. (n.d.). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Sagala, S. G., & SIagian, V. (2021). Pengaruh Fraud Hexagon Model Terhadap Fraudulent Laporan Keuangan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2019. Jurnal Akuntansi, 13(2), 245–259.

Sari, M. P., Mahardika, E., Suryandari, D., & Raharja, S. (2022). The audit committee as moderating the effect of hexagon’s fraud on fraudulent financial statements in mining companies listed on the Indonesia stock exchange. Cogent Business and Management, 9(1), 1–23. https://doi.org/10.1080/23311975.2022.2150118

Sihombing, T., & Panggulu, G. (2022). Fraud Hexagon Theory And Fraudulent Financial Statement In Asean. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 12(3), 524–544. https://doi.org/10.22219/jrak.v12i3.23334

Siregar, A., & Murwaningsari, E. (2022). Pengaruh Dimensi Fraud Hexagon terhadap Financial Statement Fraud. In Jurnal Kajian Akuntansi (Vol. 6, Issue 2). http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka

Situngkir, N. C., & Triyanto, D. N. (2020). Detecting Fraudulent Financial Reporting Using Fraud Score Model and Fraud Pentagon Theory : Empirical Study of Companies Listed in the LQ 45 Index. The Indonesian Journal of Accounting Research, 23(03). https://doi.org/10.33312/ijar.486

Sugiarti, R. (2024). Fraud Hexagon Theory dalam Mendeteksi Fraudulent Financial Statement. Journal of Applied Business and Economic, 10(3), 295–311.

Sukmadilaga, C., Winarningsih, S., Handayani, T., Herianti, E., & Ghani, E. K. (2022). Fraudulent Financial Reporting in Ministerial and Governmental Institutions in Indonesia: An Analysis Using Hexagon Theory. Economies, 10(4), 1–14. https://doi.org/10.3390/economies10040086

Vousinas, G. L. (2019). Advancing theory of fraud: the S.C.O.R.E. model. Journal of Financial Crime, 26(1), 372–381. https://doi.org/10.1108/JFC-12-2017-0128

Wilantari, N. M., & Ariyanto, D. (2023). Determinan Fraud Hexagon Theory dan Indikasi Financial Statement Fraud. E-Jurnal Akuntansi, 33(1), 87. https://doi.org/10.24843/eja.2023.v33.i01.p07

Wulandari, D., & Ali, S. (2023). Analysis of Fraud Hexagon Theory of Financial Fraudulent Reporting Using F-Score Model. JASa (Jurnal Akuntansi, Audit Dan Sistem Informasi Akuntansi), 7(1), 168–182. https://doi.org/10.36555/jasa.v7i1.2165